Sinopsis V For Vendetta Filem Pemberontakan

V for Vendetta mengambil latar belakang Inggris di era masa depan ketika berada di bawah kepemimpinan kerajaan berbentuk autokrasi. Hal ini bermula ketika pasca-perang dunia yang menghancurkan pelbagai negeri di Britain. Kekacauan merebak dimana-mana, kelaparan, penyakit dan juga angka kematian yang begitu tinggi. Hal ini akhirnya yang menjadikan seorang politikus yang bercita-cita tinggi untuk meraih kekuasaannya dengan menerapkan pola kekuasaan yang fasistik. Semua benda dikontrol oleh negara, tiada kebebasan bersuara, dan rakyat dikongkong. Bukan itu sahaja, agama juga diletakkan dalam tangga tertinggi dimana agama Kristian menjadi berkuasa sehingga menyebabkan agama lain ditindas. Dalam satu bagian, dikisahkan bagaimana Gordon iaitu kawan kepada Evey dapat ditangkap hanya karena memiliki Al-Qur’an. Film, buku-buku sastra dan bahkan juga karya-karya seni dilarang.

Di tengah situasi yang rumit, seorang individu yang menyebut dirinya V, dengan mengenakan kostum ala Guy Fawkes mulai mengambil tanggung jawab atas semua hal yang terjadi dan mulai melancarkan propaganda yang dikenal dengan istilah “propaganda by deed”. V ni adalah salah seorang mangsa projek kerajaan mereka tetapi eksperimen yang dilaluinya membuatkannya menjadi lebih kuat dari manusia biasa.  V menyadari bahwa kesalahan suatu negeri memang tidak dapat digulingkan begitu saja, so V ni dia merancang selama setahun untuk melaksanakan matlamatnya untuk membom bangunan parlimen Britain. Orang awam sepertunya tidak peduli atau takut dengan kerajaan mereka, padahal V merasakan Kerajaan sepatutnya takut kepada rakyat bukan rakyat yang takut kepada kerajan. Dalam satu scene, V mengatakan pada orang awam melalui television bahwa, “untuk mengetahui siapa yang bersalah atas semua yang terjadi, mari kita menatap cermin.”

Melalui watak Evey, seorang perempuan muda, anak yatim piatu dimana ibu dan bapa seorang activist yang telah dibunuh oleh kerajaannya. Evey adalah contoh terdekat mewakili rakyat Britain yang ketakutan dan memilih untuk mengendah apa yang terjadi di negara mereka. V telah menyeksa evey sehingga membuatkan evey berubah menjadi lebih baik manakala kita boleh melihat seorang inspector handal yang dikerah mencari  V akhirnya tidak lagi berpihak kepada kerajaan akibat dia dapat merungkai kerja-kerja kotor yang dilakukan oleh kerajaan mereka.

So V memilih tanggal 5 November dimulai untuk membom parlimen, Tanggal ini sendiri dipilih untuk menghormati tanggal di mana cubaan Guy Fawkes melakukan pengeboman parlemen Inggris pada abad ke-17 tetapi gagal—

Plot demi plot berjalan dengan rancak, bahkan sehingga titik terakhirnya di mana orang awam mulai menyedari system kerajaan mereka yang menindas, lama kelamaannya orang ramai mulai menyokong V, diakhir act 3, orang awam dengan tenang berjalan menuju Trafalgar Square dan berkumpul menyaksikan bagaimana parlemen meledak dan runtuh kerana dibom. Tentara yang berjaga juga tidak melepaskan satu tembakan. Semua orang penting parti politik telah menemui ajalnya di bawah keadilan yang dibawa oleh V. Sang pemimpin negara, Kanselir Adam Sutler, tewas ditembak Creedy, komandan pertahanan. Creedy sendiri kemudian dibunuh V. Semua mulus walau V sendiri akhirnya menemui ajalnya di tangan para Fingerman, polisi khusus pemerintah.