#1 Simone de Beauvoir
De Beauvoir menerbitkan karya fiksyen dan bukan fiksyen yang tidak terkira banyaknya sepanjang kariernya yang panjang – sering dengan tema eksistensialis – termasuk The Second Sex tahun 1949, yang dianggap sebagai karya perintis gerakan feminisme moden. De Beauvoir juga memberikan suaranya kepada pelbagai sebab politik dan menjelajah dunia.
De Beauvoir juga merupakan seorang aktivis politik, penulis dan teori sosial yang menyuarakan hak kesamarataaan wanita dan pada tahun 1949 de Beauvoir menulis The Second Sex, sebuah buku yang lebih awal dikreditkan dengan membuka jalan untuk feminisme moden. Dalam buku yang berpengaruh (dan pada masa itu, sangat kontroversial), de Beauvoir mengkritik patriarki dan pembinaan sosial yang dihadapi oleh wanita. The Second Sex dilarang oleh The Vatican dan bahkan dianggap mempunyai unsur pornografi oleh beberapa orang.
