“Kemerdekaan Indonesia Tidak Seindah Malaysia”

Sebuah bangsa yang merdeka memiliki maksud bahawa bangsa tersebut telah menjadi satu negara yang utuh dan berdaulat atas nasibnya sendiri. Kemerdekaan berasal dari kata merdeka yang ertinya bebas, baik dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya. Kita sudah menyambut 62 tahun kemerdekaan negara kita manakala negara jiran kita iaitu Indonesia telah menyambut kemerdekaan yang ke 74 tahun pada bulan lalu. Bulan kemerdekaan yang sama tetapi terdapat beberapa perbezaan dalam kemerdekaan Indonesia ini. 

Dalam meraih kemerdekaan, Indonesia dan negara tetangga Malaysia memiliki perbezaan yang sangat jelas, walaupun meraih kemerdekaan di bulan yang sama, Bulan Agustus ataupun ogos dalam Bahasa Malaysia.

Empat perbezaan kemerdekaan yang diraih Indonesia dan Malaysia :

     1. Indonesia merdeka melalui pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, Malaysia merdeka dengan serah terima kekuasaan dari Kerajaan Inggris kepada Federasi Malaysia

Kemerdekaan Indonesia diperingati pada tanggal 17 Ogos, penetapan hari kemerdekaan Indonesia berasal dari tanggal dimana pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan tersebut adalah sebagai pertanda lahirnya negara jiran kita yang dinamakan Indonesia.
Sementara itu, Malaysia memperingati hari kemerdekaan pada tanggal 31 Ogos. Penetapan tanggal 31 Ogos merujuk dari penyerahan kekuasaan wilayah semenanjung Malaya dari Kerajaan Inggris kepada Federal Malaysia pada tanggal 31 Ogos 1957. Sabah Dan Sarawak belum lagi termasuk dalam kemerdekaan tanah Melayu pada masa ini.

2. Indonesia merdeka tanpa persiapan yang rapi, sebaliknya Malaysia melakukan persiapan rapi untuk menyambut upacara serah terima kekuasaan dari pihak Inggris.

Detik-detik menjelang pembacaan teks proklamasi Indonesia dianggap terlalu terburu-buru oleh Soekarno. Manakala Tun Abdul Rahman agak lebih tenang semasa upacara Kemerdekaan tanah air.

3. Kemerdekaan Indonesia terlakasana dengan hikmat, sedang kemerdekaan Malaysia dengan sukacita dan pesta.
Pada tanggal 16 Ogos 1945, Soekarno-Hatta masih berada di Rengasdengklok setelah diasingkang oleh golongan pemuda dimalam sebelumnya.

Sekembalinya dari pengasingan di Rengasdengklok, persiapan kemerdekaan automatic hanya sehari saja pada 16 Ogos 1945.

Sementara itu, dalam sejarah Malaysia dipersiapkan dengan rapi dengan adanya penyampaian upacara serah terima kekuasaan dari Inggris kepada Federal Malaysia di stadium Merdeka, Kuala Lumpur.

Dalam buku berjudul “A History of Malaysia”, persiapan serah terima kekuasaan tersebut terlihat sangat rapi dengan dihadirinya utusan negara-negara lain seperti Thailand, Vietnam, Burma, Kamboja, Jepun, India, termasuklah Afrika Selatan.
Selain itu, upacara ini diliput oleh media international dan disiarkan ke seantero dunia yang mana berbeza dengan Indonesia. Hal tersebut menandakan bahwa kemerdekaan Malaysia memang sudah dirancangkan dengan berpesta dan bersukacita.

4. Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanpa dihadiri negara-negara lain, sedang Malaysia mengundang negara-negara sahabat dalam momentum kemerdekaannya.
Sejarah mencatat bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam berjuang memerdekakan Indonesia sebagai sebuah negara.

Dalam perjuangan mereka, semasa detik menjelang pembacaan proklamasi kemerdekaan yang mana tidak dapat dihadiri atau mengundang negara lain selain tentara Jepun yang berjaga di sekitar rumah Soekarno sebelum kemerdekaan.

Sementara itu, Malaysia dalam persiapan dan momen kemerdekaannya pada 31 Ogos 1957 telah mengundang beberapa negara.

Tercatat ada pemimpin Thailand, Vietnam, Burma, Kamboja, Singapura, Jepang, India, Pakistan, Hongkong, Afrika Selatan, dan lain-lain.